Friday, February 22, 2008

MENGGAPAI SENYUM ALLOH

Kehidupan yang kita jalani, bertujuan untuk memperoleh Ridho Alloh. Ibn Arabi, seorang sufi kenamaan pada masanya, menyatakan bahwa dunia ini tempat mencari dan menggapai Ridho Alloh. Untuk mencapai ridho itu, Alloh SWT memberikan ujian kepada kita, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Oleh karena itu, untuk mencapai Ridho Alloh, bukan persoalan ujiannya yang kita resahkan, tetapi bisakah kita menghadapi ujian itu dengan baik.

Dalam bahasa sufi atau istilah ilmu Tasawuf “Al-Ridho” berarti tidak menentang Qada dan Qadar atau Takdir Tuhan. Tetapi menerima dengan lapang dada dan senang hati segala ketentuan dan kepastian Tuhan baik lahir ataupun batin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, baik yang rasional karena terjangkau oleh akal ataupun yang irrasional karena menginsyafi keterbatasan akal manusia. Manakala derajat “Al-Ridho” sudah tercapai, ketentraman, kesenangan dan kebahagiaan pasti tercapai.
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, dimana arus Informasi dan Globalisasi dalam segala aspek kehidupan semakin terasa, masih adakah Relevansi Ridho Alloh untuk kita anut dan kita terapkan dalam kehidupan ? jawabannya masih relevan dan bahkan sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam kehidupan. Betapa tidak, dalam kehidupan modern seperti sekarang ini dimana persaingan hidup semakin merajalela, persaingan ekonomi semakin ketat, sulitnya lapangan pekerjaan membuat orang mudah tersinggung, kadang hanya perkara sepele tangan ikut bicara, seluritpun ikut melayang dan nyawa pun hilang. Padahal, seharusnya semakin modern semakin banyak fasilitas, jalan menuju kebahagiaan dan kenikmatan hidup semakin mudah. Tetapi kenapa justru sebaliknya yang terjadi ? jawabnya yang paling inti dikarenakan manusia hanya melihat yang lahir tanpa melihat yang batin. Manusia hanya melihat yang Rasional tanpa melihat yang Irrasional.
Benar firman Alloh SWT yang artinya; “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-‘Ashr : 1-3).
Dalam ayat diatas ditegaskan bahwa agar tidak sampai merugi dibutuhkan kesabaran. Sabar dalam mengamalkan keyakinan, amalan shalih, disamping sabar dan senang dalam menerima segala sesuatu yang diberikan oleh Alloh SWT kepada kita. Kesabaran itulah yang seringkali menjadikan kita memperoleh keridhaan Alloh SWT.

No comments: