Tuesday, April 24, 2007

Ini cerita di negeri imaginer


Hampir semua siswa menghayal bagaimana mencurangi unas, bahkan ketua yayasan menjanjikan bonus besar jika sekolahnya siswanya lulus semua, maka Kepala Sekolahpun tergiur mencuranginya dengan cara:

langkah-1: beberapa siswa dalam satu ruang ujian diwajibkan membawa ponsel/HP (walaupun dalam tata tertib hal tersebut dilarang).
langkah-2: kpl sekolah kerja sama dengan petugas khusus untuk pinjam soal dan dikerjakan oleh guru-guru mata pelajaran hari itu (dimana guru mata pelajaran yang hari itu diujikan, maka guru tersebut tidak diperkenankan jadi pengawas ujian, kesempatan ini dipakai ngumpul di sekolah untuk mengerjakan soal tersebut).
langkah-3: menggunakan pengeras suara tiap ruang, panitia memberi peringatan kepada seluruh pengawas untuk tidak mondar-mandir di ruangan, karena menggangu konsentrasi siswa (siasat supaya pengawas duduk manis di depan).
langkah-4: sms-jawaban disebarkan ke seluruh siswa yang ditugaskan di masing-masing ruangan.

Baca Selengkapnya......

Wednesday, April 18, 2007

Ujian Nasional

Sudah dua hari adik-adik SMA/SMK/MA telah mengikuti UNAS, satu minggu yang akan datang giliran adik-adik SMP/MTs, untuk melaksanakan kewajiban mutlak setiap siswa di INDONESIA.
Melihat wajah dan raut muka mereka sepertinya, sangat berat sekali sistem yang diterapkan sekarang.
Ada seorang pengawas yang melihat dan menyaksikan, bagaimana sih UNAS sekarang .....



Assalamu alaikum wr wb
Beberapa jam lalu Ujian Nasional hari pertama selesai.....
sebagai pengawas, saya mencatat ada beberapa kemajuan :
1. Ada dua paket soal yg berbeda untuk setiap kelas, setiap paket soal diberikan sesuai dengan nomor peserta ganjil dan genap, artinya setiap siswa tidak dengan mudah melihat ljk teman untuk dicontek karena teman di samping kanan kiri dan belakang mengerjakan soal berbeda.
2. Adanya pengawas independen yang nongkrongin panitia dan pengawas pada saat mengelem/Lem amplop LJK, ini artinya bahwa ljk hasil kerjaan siswa benar2 aman sampai di sub rayon, artinya juga tidak ada peluang untuk mengutak-atik ljk siswa dengan merubah pilihan jawaban.

sy cukup surprised dengan keadaan skr....
dari situ sy bisa simpulkan, seandainya semua berjalan sesuai aturan dan JUJUR, maka akan ada banyak siswa yg TIDAK LULUS, tidak seperti tahun lalu dan tahun2 sebelumnya.. ...
kesimpulan sy ini perlu diuji dengan, melihat hasil UN beberapa minggu lagi...
kalau ternyata benar, itu berarti hipotesis sy benar.....
kalau ternyata mayoritas lulus (90%an) itu berarti hipotesis sy belum tentu benar...
kenapa?
jika kita melihat hasil try out UN, kita bisa simpulkan... ..kira2 berapa persen siswa yg bakal lulus UN.....
selama ini hasil antara try out dan UN sangat jauh berbeda..... ...
ada sekolah yg hasil kelulusan try outnya 18% eh tiba-tiba dan sekonyong-konyong hasil kelulusan UN nya 95% bahkan bnyk yg 100%.begitu mudahkah soal2 UN bagi anak siswa kita......ajaib memang...atau soal2 try outnya yg ketinggian?alah. ..
sy ga bisa bayangkan kl tahun ini ada sekolah yang hanya bisa meluluskan 30% siswa?, kl ada sy berani acungkan jempol kl sekolah itu sekolah hebat....kenapa? sudah berani terima apa adanya...... adanya begitu......
oooo, sepertinya sy terlalu pesimis dengan namanya UN......
anda msh ingat kasus UN tahun lalu....ada sebuah kabupaten yg bupatinya secara terang-terangan meminta kepada sekolah/panitia UN untuk "membantu" siswanya supaya pada lulus semua......bayangka n itu dilakukan oleh pejabat yg notabene harus menjadi suri tauladan bgi msyarakatnya. ...
bagaimana dengan pejabat di bawahnya.... ..sami mawon, bagaimana dengan para pendidik/panitia UN di sekolah...bagaimana dengan K3SK........
masihkah harus bikin kesepakatan antar Kepsek untuk saling "mengerti dan membantu"
feeling sy kayaknya sehebat apapun sistem pendidikan kita kalo mental para stakeholdernya seperti ini bikin.....miris. ...ngeri. ..bayangkan bro maksiat ko berjamaah (ngutak atik LJK sebelum di kirim ke rayon apa bukan maksiat?)
tp oke...... sy juga kurang bijak jika tidak kasih solusinya, begini:
sy usulkan : amplop LJK yang dilem (yg ditongkrongin pengawas independen td) disegel dengan segel yg ga bisa diutak atik, kemudian di masukan ke kotak besi yg dikunci....kemudian di bawa ke panitia kabupaten (rayon) oleh pengawas independen dengan kawalan 2 org polisi. (pengawas dan polisi udah sumpah dulu).

kenapa demikian.... ...
karena selama ini modus operandi ketidak jujuran (curang) Ujian nasional ada dalam rentang waktu ketika LJK itu diserahkan ke panitia Sekolah sampai Panitia Rayon. yg saya tau......waktu itu dipakai oleh panitia sekolah untuk merubah jawaban siswa sehingga jumlah jawaban yag benar mencapai batas kelulusan. itulah modus nya pak..... yg lain sy kurang tau....
kalau tidak salah panitia sekolah itu juga guru yah.... jadi selama ini yg bertindak ga jujur juga guru yah....
wah malang benar itu guru....
ok supaya ga ga ada komplain dan protes serta kemarahan orang-orang. ..
itu yg sy ceritakan mungkin hanya kasuistik... .. cuma jumlahnya aja yg banyak...
sy percaya dan yakin masih ada banyak yg mau dan sudah bertindak layaknya sebagai pendidik.... ..
silahkan dikomentari, maaf beribu maaf kalau banyak yg tersinggung. ..

wassalam
azzam
azzamalaydrus@yahoo.com

Baca Selengkapnya......

Tuesday, April 10, 2007

Jati Diri Remaja

Setiap remaja harus mempersiapkan diri sebagai khalifah Allah. Mereka harus mempunyai tujuan dan kesungguhan sebagai insan yang taat dan kreatif. Tujuan hidup yang tidak bercanggah dengan kehendak Islam hendaklah disemai ke dalam diri seorang remaja jika mereka mahu berjaya dan maju sebagai generasi yang cemerlang dan diberkati.



Pengendalian Diri

Remaja memerlukan pengendalian diri kerana remaja belum mempunyai pengalaman yang memadai dalam perkara ini. Masa remaja banyak menyentuh perasaan seorang remaja sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan peka terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fizikal dan seksual. Akibat dari pertumbuhan fizikal dan seksual yang cepat itu maka timbullah kegoncangan dan kebingungan dalam diri remaja, khususnya dalam memahami hubungan lain jenis.

Dari keadaan yang dihadapi remaja ini akan menimbulkan dua masalah. Pertama dorongan seksual kerana ingin membuktikan bahawa diri telah dewasa sehingga berakhlak yang kurang sopan di tengah masyarakat, sehingga orang ramai menilai bahawa remaja hanya menimbulkan masalah. Padahal ketika itu remaja sedang meraba-raba dalam mencari jatidirinya.Kedua, mungkin juga remaja hilang kendali dalam dirinya sehingga lebih cenderung mengikuti nafsunya itu, ataupun remaja lebih suka menyendiri dan menutup diri.

Remaja yang merasakan bahawa fizikalnya sudah seperti orang dewasa sehingga ia merasa pula harus bersikap seperti orang dewasa untuk menutup keadaan dirinya yang sebenar harus memahami bahawa anggapannya itu hanya sekadar imitasi atau peniruan. Untuk itu remaja harus pandai mengendalikan diri dalam menghadapi dunia yang penuh dengan pancaroba dan gejolak ini. Hindarilah dari hanya mengikut kehendak hati, tapi gunakanlah fikiran agar setiap keputusan yang diambil benar-benar mengikuti citarasa ibu bapa, masyarakat dan agama.



Rasa Kebebasan Remaja

Pada usia remaja sangat memerlukan kebebasan emosional dan material. Kematangan dalam bidang fizikal atau tubuh mendorong remaja untuk berdikari dan bebas dalam mengambil keputusan untuk dirinya sehingga remaja terlepas dari emosi ibu bapa dan keluarga. Ramai ibu bapa tidak memahami keinginan yang tersimpan di dalam jiwa remaja, sehingga membatasi sikap, keperibadian dan tindakan-tindakan mereka, dengan alasan merasa belas kasihan dan lain-lain. Dengan cara ibu bapa sedemikian remaja merasa dirinya tidak dipercayai oleh orang tuanya, akibatnya remaja yang tidak memahami akan hakikat dirinya sendiri akan memberontak dan melawan kepada kedua ibu bapa.

Remaja yang beriman akan mengerti bahawa rasa kebebasan yang timbul dari dalam dirinya itu bukan selamanya harus dituruti, tetapi harus diatasi dengan cara yang bijaksana. Memang betul dalam satu aspek remaja memerlukan kebebasan untuk menentukan keputusannya, namun dari aspek lain remaja masih memerlukan orang tua untuk membimbing dan memberi tunjuk ajar kepadanya. Jadi berfikirlah secara positif agar tuntutan dalam diri itu tidak mengalahkan tuntutan dan kehendak mulia orang tua terhadap diri anaknya. Jika ini dapat diatur secara efektif maka tidak akan timbul konflik kejiwaan dalam diri seorang remaja.



Rasa Kekeluargaan Remaja

Sebetulnya keperluan remaja terhadap kebebasan diri sendiri dan ingin berdikari itu bertentangan dengan keperluannya untuk bergantung terhadap ibu bapanya. Gejolak jiwa tersebut membuat remaja merasa tidak aman, kerana dari satu aspek ia sangat memerlukan keluarganya, namun dari segi yang lain dia ingin berdakari. Pengalaman kejiwaan semacam ini menyebabkan remaja menjadi bingung dan tidak menentu. Bagi remaja yang mengerti peristiwa yang sedang menimpa jiwanya dia akan berhati-hati dalam mengmbil sebarang tindakan, sehingga ia akan menjadi remaja yang tidak tertekan perasaan.

Rasa kekeluargaan dalam diri remaja ini bukan saja terjadi dalam lingkungan ibu bapa dan sanak saudara, tetapi juga pada kelompok teman seperjuangan, organisasi, sukan dan lain-lain. Jika perasaan ini disemai dengan baik, maka remaja tidak akan mengalami stres dan tekanan perasaan dan menjadikan kecenderungan jiwanya itu ke arah yang positif.



Kehidupan Sosial Remaja

Remaja sangat memerlukan agar kehadirannya diterima oleh orang-orang yang ada dalam lingkungannya, di rumah, di sekolah ataupun dalam masyarakat di mana ia tinggal. Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak ini menyebabkan remaja merasa aman, kerana ia merasa bahawa ada dukungan dan perhatian terhadap dirinya. Perkara ini merupakan motivasi yang baik bagi diri remaja untuk lebih berjaya dalam menghadapi kehidupannya.

Penerimaan masyarakat terhadap diri seseorang berperanan dalam mewujudkan kematangan emosi. Pada umumnya remaja sangat peka terhadap pujian dan cacian disekitarnya sehingga menyebabkan remaja mudah tersinggung. Jika ini terjadi remaja hendaklah memahami bahawa tidak semua manusia itu dalam keadaan serba baik, kemungkinan kesilapan yang dilalakukan oleh masyarakat sekitar itu dapat mendorong kita lebih matang dalam menghadapi masalah. Remaja juga harus menyedari, kemungkinan juga cacian dan celaan itu timbul kerana kesalahan dari pihak remaja sendiri. Bagi remaja yang beriman akan menghadapi suasana sosial semacam ini dengan lebih tenang dan sabar, sehingga ia akan menjadi remaja yang berhasil dan cemerlang.



Penyesuaian Diri Remaja

Penyesuaian diri terhadap orang lain dan lingkungan sangat diperlukan oleh setiap orang, terutama dalam usia remaja. Kerana pada usia ini remaja banyak mengalami kegoncangan dan perubahan dalam dirinya. Apabila seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri pada masa kanak-kanaknya, maka ia dapat mengejarnya atau memperbaikinya pada usia remaja. Akan tetapi apabila tidak dapat menyesuaikan diri pada usia remaja, maka kesempatan untuk memperbaikinya mungkin akan hilang untuk selama-lamanya, kecuali boleh didapati melalui pengaruh pendidikan dan latihan-latihan.

Remaja yang mampu menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya mempunyai ciri-ciri antara lain; suka bekerjasama dengan orang lain, simpati, mudah akrab, disiplin dan lain-lain. Sebaliknya bagi remaja yang tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan orang lain atau lingkungannya mempunyai ciri-ciri; suka menonjolkan diri, menipu, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang lain, buruk sangka dan sebagainya. Jika kebetulan remaja belum mampu menyesuaikan diri dengan cara yang lebih baik, maka berusahalah ke arah pembinaan akhlak yang mulia, maka insya Allah suatu saat nanti kita akan mampu. Seorang remaja jangan lekas putus asa dan patah hati dalam menghadapi kehidupan ini jika ingin lebih sukses dan cemerlang di masa akan datang.



Keyakinan Agama dan Nilai Murni Remaja

Keinginan remaja terhadap sesuatu kadang kala tidak dapat dipenuhi kerana dihalangi oleh ketentuan agama dan adat kebiasaan di tengah masyarakat. Pertentangan itu semakin ketara jika remaja menginginkan sesuatu hanya menurut selera dan kehendaknya saja. Mereka berpakaian yang tidak senonoh, menonton video lucah dan berperangai tidak manis di pandang mata, padahal semua perbuatan ini berlawanan dengan ketentuan agama dan nilai-nilai murni. Bagi remaja yang padai menempatkan dirinya pada posisi yang betul maka dia akan menghindari segala keinginan yang tercela dari kehidupannya.

Pertentangan antara keinginan remaja dengan ketentuan agama ini menyebabkan jiwa remaja memberontak dan berusaha menepis kenyataan itu dengan menurutkan kata hatinya.Remaja yang berhemah tinggi dan berakhlak mulia serta mempunyai lingkungan keluarga yang menjalankan perintah agama, maka perkara ini dengan mudah mereka hadapi. Namun bagi remaja yang telah terlanjur melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan perintah agama hendaklah berusaha memperbaiki diri agar tidak sentiasa terlena dengan sesuatu pengaruh dan kenikmatan yang bersifat semantara itu.

Demikianlah di antara pengaruh atau gejolak jiwa yang terjadi dalam diri seorang remaja. Semuanya memerlukan perhatian remaja dalam memahami dirinya sendiri, serta perhatian ibu bapa agar ada saling pengertian dalam menghadapi dan memahami seorang insan yang berstatus REMAJA. Semoga informasi tentang remaja ini berguna dalam menjana para remaja dan pelajar dalam menghadapi abad yang penuh dengan cabaran dan godaan ini.

Baca Selengkapnya......