Tuesday, February 20, 2007

Berbesar hati demi kesejahteraan rakyat

Dengan dilarangnya Sepak Bola menggunakan APBD, merupakan langkah awal yang sangat baik untuk menuju keprofesionalan olahraga khususnya Sepak Bola. Namun itu semua tidak serta merta harus dilaksanakan dalam tempo yang sangat singkat, mendesak dan terkesan mendadak. Sebab bagaimanapun juga kompetisi sudah berlangsung dan setiap klub sudah terlanjur mengharapkan anggaran dari APBD.



Kita semua tahu bahwa APBD memang diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat, dan merupakan sebuah pelanggaran hukum jika penggunaan dana APBD untuk pembiayaan klub. Tapi mengapa hal itu baru muncul sekarang. Ketika bangsa Indonesia banyak dirundung musibah, bencana alam, kekurangan beras dan bencana lain yang silih berganti setiap hari. Apakah dulu saat pertama kali klub mendapat kucuran dana APBD Pemerintah tidak mempertimbangkan prioritas penggunaan dana tersebut. Sehingga baru sekarang hal itu terpikirkan.
Jika kebijakan tersebut langusng diterapkan sekarang, maka akan menjadi bencana bagi kelangsungan kompetisi Liga Indonesia 2007. Dan akan berpengaruh terhadap citra olahraga Indonesia di mata Internasional. Lebih baik lagi jika kebijakan tersebut diterapkan untuk kompetisi yang akan datang (2008), sehingga klub akan dapat merencanakan kompetisi mendatang dengan menggandeng sponsor untuk meyuplai dana yang dibutuhkan klub . Dengan demikian kebijakan itu tidak akan mengganggu klub dalam mengarungi kompetisi 2007. biarkanlah klub berkonsentrasi dengan kompetisi dan Pemerintah juga dapat merencanakan penerapan kebijakan tersebut lebih baik dengan memberikan solusi terbaik bagi klub.
Sebenarnya meskipun tanpa dana APBD klub di Indonesia tidak harus resah dalam mendapatkan sponsor, karena banyak sekali anak bangsa yang telah sukses baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang mau mensuport dan membesarkan klub yang ada di Indonesia. Selama klub tersebut mempunyai organisasi dan manajemen yang baik. Sebab sepak bola sendiri merupakan lahan bisnis yang sangat potensial.
Di Indonesia sendiri ada beberapa klub yang dapat bertahan dan bahkan berprestasi tanpa dukungan dari APBD, salah satunya klub dari kota Malang. Meskipun sempat jatuh bangun dikarenakan keterbatasan dana, namun Arema dapat Survive dengan segala potensi yang dimiliki di Kota Malang sehingga sampai mampu berprestasi dua kali berturut turut menjuarai Copa. Dengan prestasi tersebut, setiap pertandingan Arema akan ditunggu-tunggu oleh segenap pecinta bola di Indonesia, hal itu merupakan sebuah pertimbangan bagi stasiun televisi untuk menayangkan setiap pertandingan Arema. Selain itu berbagai merchandise Arema dan Aremania akan banyak dicari oleh para penggemar bola. Maka dengan demikian peluang bisnis di sepakbola akan terbuka.
Dapat kita bayangkan bagaimana jika semua klub di Indonesia dapat menjalankan peluang bisnisnya, tapi juga tidak akan mengurangi dari kualitas sepakbola tersebut. Maka kita akan melihat sebuah kompetisi yang sangat menarik dan akan melahirkan pesepak bola handal yang dapat menjadikan timnas lebih diperhitungkan dikancah Asia bahkan dunia. Dan bahkan yang selama ini menjadi impian segenap bangsa untuk melihat timnas bertanding di World Cup akan dapat kita wujudkan. Semua itu akan menjadi kenyataan jika setiap klub dapat mandiri dan kita segenap bangsa Indonesia dengan segala potensinya untuk saling mendukung dan saling bekerjasama.
Dalam hal ini Pemerintah juga harus menghormati klub yang telah mengikuti kompetisi 2007, dalam menerapkan kebijakan pelarangan penggunaan APBD untuk sepakbola. Sebaiknya kebijakan tersebut diterapkan pada kompetisi yang akan datang dengan memberikan solusi yang terbaik bagi klub. Supaya klub dapat berkonsentrasi pada kompetisi 2007 dan mempersiapkan kompetisi yang akan datang tanpa kucuran dana APBD. Begitu sebaliknya klub yang selama ini menggunakan dana APBD harus berbesar hati menerima kebijakan tersebut. Karena bagaimaanapun juga dana APBD lebih baik diprioritaskan untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat. ( Robby Zunaidy, Komunitas Jomblo Master Karanganyar, Malang, robyborz@yahoo.co.id )

Baca Selengkapnya......